<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d14610711\x26blogName\x3d.::+DANKOS+::.\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://menyehnyeh.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://menyehnyeh.blogspot.com/\x26vt\x3d7906361710283673239', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

.:: DANKOS ::.

Monday, October 16, 2006

Porsi Beribadah

Alhamdulillah, sholawatu wasalaam ala Nabi Muhammadan abduhu wa Rasuluh.
Coba kita perhatikan dalam keseharian hidup kita, dari 24 jam waktu yang diberikan oleh Allah azzawajalla berapa yang sudah kita pakai buat menuntut ilmu syar'i atau ibadah lainnya. Tarolah dalam sehari kita tidur 8 jam (dan 8 jam ini termasuk lebih dari cukup), berarti ada 14 jam waktu yang kita habiskan dalam beraktivitas. Dari 14 jam ini sudahkah kita membaginya dengan bijaksana, apakah porsi untuk urusan akhirat sudah cukup dalam seharinya? Padahal diantar pertanyaan yang ditanyakan oleh Allah subhana wata'ala pada hari kiamat nanti diantaranya adalah tentang apa yang telah kita kerjakan di dunia yang fana dan sementara ini.

HR. Tirmidzi No.2532, (artinya):
Dari Abi Barzah al-Asami an-Alaslami, Rasulullah Shalallahu'alaihi wasalam bersabda: "tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba sehingga ditanyakan tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk hal apa ia amalkan ilmu itu, dan tentang hartanya dari mana ia peroleh harta itu dan kemana ia infaq-kan harta itu, dan tentang jasadnya / tubuhnya cape dan lelah letihnya untuk apa"
Berkata Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.

Dan Rasulullah shalallahu'alaihi wassalaam telah mewanti-wanti agar kita tidak menjadi orang yang sia-sia semasa di dunia ini.

HR Dari Imam Ahmad dan Ibnu Hibban, (artinya):
Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam bersabda "Sesungguhnya bagi setiap amal itu ada masa-masa semangatnya ada masa masa lelah dan letihnya, barang siapa semangat dan lelah letihnya dalam melaksanakan sunnahku maka dia termasuk orang yang mendapatkan hidayah, dan barang siapa yang lelah letihnya bukan karena sunnahku maka dia sia-sia"

Setiap detik nafas yang kita hirup, setiap detik mata yang kita pakai, setiap detik telinga yang kita gunakan, dan setiap detik penggunaan semua fasilitas yang telah diberikan Allah azzawajalla kepada kita, semuanya GRATIS, GRATIS, GRATIS!!! Dan seandainya kamu ingin menghitung nikmat Allah, niscaya tidak akan ada satu mahlukpun yang dapat menghitungnya. Allah subhana wata'ala berfirman (artinya):

"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (Ibrahim(14):34)

Kita dikasih duit dari customer / dari perusahaan tempat kita kerja, maka akan kita balas dengan cara bekerja yang baik pada customer / perusahaan itu. Tapi untuk semua kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, kemana ibadah kita? Dan sesungguhnya Allah itu tidak membutuhkan semua mahluk-Nya, tetapi semua mahluk-Nya lah yang membutuhkan Allah subhana wata'ala, seperti dalam firman Allah (artinya):

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (al-Ikhlas(112)).

Beribadah itu tidak terbatas hanya pada sholat dan dzikir saja. Tapi menuntut ilmu itu juga merupakan ibadah. Bahkan menuntut ilmu merupakan fardhu 'ain, maksudnya merupakan hal wajib yang dilaksanakan oleh setiap muslim laki-laki dan perempuan. Berbeda dengan ilmu dunia hukumnya adalah fardhu kifayah, maksudnya kewajiban menuntut ilmu ini gugur jika sudah ada kaum muslimin yang melaksanakannya. Dengan menuntut ilmu syar'i maka kita akan dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq (benar) dan mana yang bathil. Islam ini tegak diatas dalil bukan dengan perasaan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home